Iklan PKS Hari Pahlawan


What do you think?

17 pemikiran pada “Iklan PKS Hari Pahlawan

  1. PKS adalah milik rakyat indonesia. tp masalahnya Ideologinya amat sempit………, aq setuju bahwa tokoh2 bangsa bukan hanya milik kelompok tertentu hnya, menghubungkn dengan tokoh karismatik nasionalistik Bung Karno, merupakan kepentingan PKS untuk dulang suara pemilu 2009 dari kelompok nasionalis.
    Iklan PKS tersebut bagus, tapi materi dan isinya amat sarat muatan politik kepentingan sempit partai….
    kalau mau begitu, PKS harus rubah ideologinya dulu…..
    maju terus PKS, tp jgn jd PECUNDANG…. PERSATUAN DAN IDEOLOGI BANGSA…..

    Suka

  2. Very creative…
    PKS mengangkat ide yg orang gak berani mengangkatnya. PKS mencoba menyatakan ayo kita ambil yang positif dari para bapak bangsa ! PKS juga mengajak kita berpikir lebih luas, pikiran yang tak terkotak-kotak, pikiran bahwa Indonesia itu satu, bukan memandang bahwa si anu golongan nasionalis, si B nahyidin. Bagi mereka yang tersinggung dengan iklan ini menurut saya orang PICIK !, berpikiran sempit. Bukankah ulama milik umat ? bukan satu golongan saja ?

    Suka

  3. ANEH BGT yg comment PKS sbg partai oportunis..
    [smp dua kali posting sgala…]
    emang ga tau apa cr posting yg baik? wekeke…
    btw emang slama ini LU LU KEMANA AJAAAA?
    atau emang lo ga interest sm yg dilakukan PKS
    smp partai ini jd besar spt skr???
    kasiaaaan deh lo…
    oia maklum lah khan emang lo ga interest sm PKS
    jd ya ngapain jg gw comment panjang2,
    wong yg dicomment-in aja ga tau PKS
    tu kyk apa dlm-nya…

    Suka

  4. tadinya gw kira PKS partai yang reformatif.. tapi ternyata nggak lebih daripada partai oportunis saja..

    apakah semua orang di bangsa ini adalah oportunis sejati?

    untungnya nggak, masih ada segelintir orang yg masih punya integritas..

    ex : gak mungkin kan ngaku2 setan adalah bapak kita demi menjangkau jemaat gereja setan?

    integritas >< oportunis

    Suka

  5. Permasalahannya bukan pada main serobot/klaim atas nama patai, tetapi ini bicara atas nama figur seorang tokoh.Kenapa kemudian Che Guevara menjadi icon Gerakan Kiri, kenapa kemudian bicara Hasan al-Bana maka bicara IM, bicara Mahatma Gandhi maka berbicara tentang Gerakan Masyarakat India, bicara Nelson Mandela berarti bicara Afrika selatan? Ingat ya, masing2 itu sudah ada porsi dan tempatnya.
    Kalo misalnya ada yang bilang Seokarno dengan demokrasi-nya, demokrasi macam apa yang telah dibangun oleh Soekarno??
    Bicara Soeharto dengan segudang kejayaannya, kejayaannya siapa? Kejayaan keluarga cendana ? ? Ingat bung, 40% dari penduduk negeri ini masih berada dalam garis kemiskinan.
    Masih hangat dalam ingatan kita ketika beberapa karya negeri ini diklaim oleh negeri2 tetangga. Tau khan apa yang terjadi, smua yang masih cinta akan negeri ini beraksi.
    Kiranya itulah yang terjadi pada beberapa organisasi yang kemudian nama tokoh pendiri mereka dipakai sebagai iklan politik.
    Siapapun akan marah ketika “Bapaknya” diaku2 oleh orang lain. Tanya kenapa ???

    Suka

  6. Permasalahannya bukan pada main serobot/klaim atas nama patai, tetapi ini bicara atas nama figur seorang tokoh.Kenapa kemudian Che Guevara menjadi icon Gerakan Kiri, kenapa kemudian bicara Hasan al-Bana maka bicara IM, bicara Mahatma Gandhi maka berbicara tentang Gerakan Masyarakat India, bicara Nelson Mandela berarti bicara Afrika selatan? Ingat ya, masing2 itu sudah ada porsi dan tempatnya.
    Kalo misalnya ada yang bilang Seokarno dengan demokrasi-nya, demokrasi macam apa yang telah dibangun oleh Soekarno??
    Bicara Soeharto dengan segudang kejayaannya, kejayaannya siapa? Kejayaan keluarga cendana ? ? Ingat bung, 40% dari penduduk negeri ini masih berada dalam garis kemiskinan.
    Masih hangat dalam ingatan kita ketika beberapa karya negeri ini diklaim oleh negeri2 tetangga. Tau khan apa yang terjadi, smua yang masih cinta akan negeri ini beraksi.
    Kiranya itulah yang terjadi pada beberapa organisasi yang kemudian nama tokoh pendiri mereka dipakai sebagai iklan politik.
    Siapapun akan marah ketika “Bapaknya” diaku2 oleh orang lain.

    Suka

  7. saya kira hal ini menjadi pembelajaran politik bagi semuanya..
    bahwasanya kita tidak boleh mengklaim tokoh ini menjadi milik salah satu partai…
    mereka pahlawan bangsa…
    semuanya memiliki jasa yang tak mungkin dilupakan…
    Soekarno dengan demokrasinya..
    Soeharto dengan kejayaannya…
    dan lain-lainnya…

    bagus juga..mungkin pemilu nanti saya memilih partai ini…

    mudah2an masih ada harapan pada bangsa ini…

    amin

    Suka

  8. buat para pendukung Partai Oportunis.
    wah2…, kesannya PKS itu oportunis banget ya. Smua tokoh yang selama ini diklaim dimikili oleh sekelompok orang (anatra lain : Soekarno-PDI P-Marhein-PNI, Ahmad Dahlan-Muhammadiyah, Hasyim Asyari-NU, Jed. Sudirman-TNI, M. Natsir-Masyumi-PBB, Soeharto-Golkar) ternyata dimanfaatkan juga oleh PKS. Saya tidak habis dipikir, ditengah kontroversi Pak Harto, Pak Karno, M. Natsir dll , PKS masih juga mengambil kesempatan dalam kesempitan.
    Kalo emang mo menjadi partai yang terbuka, kenapa tidak sekalian menampilkan Kartosuwiryo, D.N Aidit, Tan Malaka, Semaun, H. Misbach dll,….
    Jika memang yang dikehendaki adalah mendobrak suara partai di grass root, maka gunakanlah cara2 yang fair. Tidak kemudian memunculkan sentimen negatif yang semakin memperkeruh suasana bangsa ini. Ingat, negeri ini bukan hanya dibangun dengan citra !!!
    Eit, namanya kritik harus diterima dengan legowo, lembah manah, ga boleh sewot. Tanya kenapa ??? Ini namanya resiko dari politik. 🙂

    Suka

  9. PKS udah bisa bikin isue sekarang, bukan lagi pihak yang menanggapi isue.

    Hebat, walaupun kontroversial 🙂

    Bravo deh!!!

    Suka

Tulis Komentar