Ayat-Ayat Allah Swt dalam Gempa Sumatera


Image

Gempa besar berkekuatan 7,6 Skala Richter melantakkan kota Padang dan sekitarnya pukul 17.16 pada tanggal 30 September lalu. Gempa susulan terjadi pada pukul 17.58. Keesokan harinya, 1 Oktober kemarin, gempa berkekuatan 7 Skala Richter kembali menggoyang Jambi dan sekitarnya tepat pukul 08.52.

Adalah ketetapan Allah Swt jika bencana ini bertepatan dengan beberapa momentum besar bangsa Indonesia, dulu dan sekarang:

Pertama, tanggal 1 Oktober merupakan hari pelantikan anggota DPR dan DPD periode 2009-2014 yang menuai kontroversi. Acara seremonial yang sebenarnya bisa dilaksanakan dengan amat sederhana itu ternyata memboroskan uang rakyat lebih dari 70 miliar rupiah. Hal ini dilakukan di tengah berbagai musibah yang mengguncang bangsa ini. Dan kenyataan ini membuktikan jika para pejabat itu tidak memiliki empati sama sekali terhadap nasib rakyat yang kian hari kian susah.

Bukan mustahil, banyak kaum mustadh’afin yang berdoa kepada Allah Swt agar menunjukkan kebesaran-Nya kepada para pejabat negara ini agar mau bersikap amanah dan tidak bertindak bagaikan segerombolan perampok terhadap uang umat.

Satu lagi, siapa pun yang berkunjung ke Gedung DPR di saat hari pelantikan tersebut akan mencium aroma kematian di mana-mana. Entah mengapa, pihak panitia begitu royal menyebar rangkaian bunga Melati di setiap sudut gedung tersebut. Bunga Melati memang bunga yang biasanya mengiringi acara-acara sakral di negeri ini, seperti pesta perkawinan dan sebagainya. Namun agaknya mereka lupa jika bunga Melati juga biasa dipakai dalam acara-acara berkabung atau kematian.

Kedua, 44 tahun lalu, tanggal 30 September dan 1 Oktober 1965 merupakan tonggak bersejarah bagi perjalanan bangsa dan negara ini. Pada tanggal itulah awal dari kejatuhan Soekarno dan berkuasanya Jenderal Suharto. Pergantian kekuasaan yang di Barat dikenal dengan sebutan Coup de’ Etat Jenderal Suharto ini, telah membunuh Indonesia yang mandiri dan revolusioner di zaman Soekarno, anti kepada neo kolonialisme dan neo imperialisme (Nekolim), menjadi Indonesia yang terjajah kembali. Suharto telah membawa kembali bangsa ini ke mulut para pelayan Dajjal, agen-agen Yahudi Internasional, yang berkumpul di Washington.

Gempa dan Ayat-Ayat Allah Swt

Segala sesuatu kejadian di muka bumi merupakan ketetapan Allah Swt. Demikian pula dengan musibah bernama gempa bumi. Hanya berseling sehari setelah kejadian, beredar kabar—di antaranya lewat pesan singkat—yang mengkaitkan waktu terjadinya musibah tiba gempa itu dengan surat dan ayat yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an.

“Gempa di Padang jam 17.16, gempa susulan 17.58, esoknya gempa di Jambi jam 8.52. Coba lihat Al-Qur’an!” demikian bunyi pesan singkat yang beredar. Siapa pun yang membuka Al-Qur’an dengan tuntunan pesan singkat tersebut akan merasa kecil di hadapan Allah Swt. Demikian ayatayat Allah Swt tersebut:

17.16 (QS. Al Israa’ ayat 16): “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

17.58 (QS. Al Israa’ ayat 58): “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”

8.52 (QS. Al Anfaal: 52): (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”

Tiga ayat Allah Swt di atas, yang ditunjukkan tepat dalam waktu kejadian tiga gempa kemarin di Sumatera, berbicara mengenai azab Allah berupa kehancuran dan kematian, dan kaitannya dengan hidup bermewah-mewah dan kedurhakaan, dan juga dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Ini tentu sangat menarik.

Gaya hidup bermewah-mewah seolah disimbolisasikan dengan acara pelantikan anggota DPR yang memang WAH. Kedurhakaan bisa jadi disimbolkan oleh tidak ditunaikannya amanah umat selama ini oleh para penguasa, namun juga tidak tertutup kemungkinan kedurhakaan kita sendiri yang masih banyak yang lalai dengan ayat-ayat Allah atau malah menjadikan agama Allah sekadar sebagai komoditas untuk meraih kehidupan duniawi dengan segala kelezatannya (yang sebenarnya menipu).

Dan yang terakhir, terkait dengan “Fir’aun dan para pengikutnya”, percaya atau tidak, para pemimpin dunia sekarang ini yang tergabung dalam kelompok Globalis (mencita-citakan The New World Order) seperti Dinasti Bush, Dinasti Rotschild, Dinasti Rockefeller, Dinasti Windsor, dan para tokoh Luciferian lainnya yang tergabung dalam Bilderberg Group, Bohemian Groove, Freemasonry, Trilateral Commission (ada lima tokoh Indonesia sebagai anggotanya), sesungguhnya masih memiliki ikatan darah dengan Firaun Mesir (!).

David Icke yang dengan tekun selama bertahun-tahun menelisik garis darah Firaun ke masa sekarang, dalam bukunya “The Biggest Secret”, menemukan bukti jika darah Firaun memang menaliri tokoh-tokoh Luciferian sekarang ini seperti yang telah disebutkan di atas. Bagi yang ingin menelusuri gais darah Fir’aun tersebut hingga ke Dinasti Bush, silakan cari di www.davidicke.com (Piso-Bush Genealogy), dan ada pula di New England Historical Genealogy Society.

Nah, bukan rahasia lagi jika sekarang Indonesia berada di bawah cengkeraman kaum NeoLib. Kelompok ini satu kubu dengan IMF, World Bank, Trilateral Commission, Round Table, dan kelompok-kelompok elit dunia lainnya yang bekerja menciptakan The New World Order. Padahal jelas-jelas, kubu The New World Order memiliki garis darah dengan Firaun. Kelompok Globalis-Luciferian inilah yang mungkin dimaksudkan Allah Swt dalam QS. Al Anfaal ayat 52 di atas. Dan bagi pendukung pasangan ini, mungkin bisa disebut sebagai “…pengikut-pengikutnya.”

Dengan adanya berbagai “kebetulan” yang Allah Swt sampaikan dalam musibah gempa kemarin ini, Allah Swt jelas hendak mengingatkan kita semua. Apakah semua “kebetulan” itu sekadar sebuah “kebetulan” semata tanpa pesan yang berarti? Apakah pesan Allah Swt itu akan mengubah kita semua agar lebih taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya? Atau malah kita semua sama sekali tidak perduli, bahkan menertawakan semua pesan ini sebagaimana dahulu kaum kafir Quraiys menertawakan dakwah Rasulullah Saw? Semua berpulang kepada diri kita masing-masing. Wallahu’alam bishawab. (Ridyasmara) [via]

31 pemikiran pada “Ayat-Ayat Allah Swt dalam Gempa Sumatera

  1. Seluruh rangkaian peristiwa yang terjadi secara alamiah sesungguhnya adalah ayat-ayat Allah, tetapi mungkin baru bencana Tasikmalaya dan pulau Sumatera yang telah mampu dibaca oleh umat manusia. Betul…. kalau itu persamaan waktu peristiwa dan nomor surah serta ayat-ayat Allah dalam Al Qur’an dianggap hal yang kebetulan, yakinlah bahwa: itu bukan suatu kebetulan tanpa makna. Satu yang pasti: “ORANG YANG MEMILIKI IMAN, walaupun hanya sedikit, TIDAK AKAN PERNAH MENGANGGAP ITU HANYA SEMATA-MATA KEBETULAN”. Bila kita masih tetap menganggap itu suatu kebetulan, maka percayalah!!! Allah Swt akan memberikan bukti pembenaran ayat-ayat-Nya yang lebih dahsyat lagi.

    Suka

  2. Saat ini bukan saatnya mencari salah siapa..
    Klo kita anggap bencana kita bersama..
    berarti teguran buat kita bersama..

    mari kita koreksi diri..

    Suka

  3. Bagus banget Pak ceritanya. Emang sih yang dipikirkan orang orang adalah kesenangan dunia, dan anehnya mereka tidak sadar sedikitpun bahwa masyarakat kecil begitu menderita………mudah muahan kejadian tersebut dapat membuka mata hati mereka shingga sadar akan siapa mereka itu.

    Suka

  4. adanya Bencana berarti ujian bagi manusia, sekaligus peringatan so perbaiki diri sendiri dahulu…. doakan orang lain yang berbuat semena2 kepada rakyat, diri kita atau orang lain apabila kta tidak mampu… lakukan sedekah bumi dengan menaman 1 buah pohon/ tamanan tiap hari ulang tahunmu untuk menjaga eksistensi lingkungan di sekitr kita…

    Suka

  5. Tidak ada yang patut DISOMBONGKAN oleh manusia. Hanya ALLAHlah yang mempunyai hak untuk SOMBONG.

    Suka

    • memang btul manusia tdk boleh sombong,krena manusia hidupnxa da xg ngatur……………………………………………!!!!!!!!!

      Suka

  6. katakanlah memang sebuah kebetulan tapi bagaimana bila bukan sebuah kebetulan. sesungguhnya Allah memuliakan beberapa derajat orang2 yang berakal (menggunakan akalnya) di dalam Qur’an banyak ayat2 yang menyuruh manusia menggunakan akalnya seperti “terdapat tanda2 bagi orang yang berfikir” dll maaf saya gak hapal persis bunyi ayatnya.

    Suka

  7. Saya rasa semua ayat2 Allah itu sudah tertulis lama di dalam Al-Quran ..cuma kita saja yg lalai dalam mengamalkannya ..jadi bagi saya hubungan jam terjadinya gempa itu adalah kehendak Allah ….adakah kita2 menghubungkan ayat2 Allah tersebut dengan gempa Aceh terjadi, Gempa di Maluku, Gempa Di Tasikmalaya, Gempa di Jogja ..ataupun gempa2 di tanah air laiinya …? saya rasa tidak ada …cuma kebetulan gempa di padang ..banyak orang menghubungkannya …sebenarnya semua gempa yang terjadi itu adalah sentilan dari Allah kepada manusia yang sudah melupakan Allah ..j

    Suka

  8. jangan berburuk sangka, semua hal yang terjadi adalah atas kehendak Allah.

    mari kita koreksi diri sendiri, sebelum kita menghujat orang lain.

    Suka

  9. gambar ini bukan dipadang… aku punya gambarnya setahun yang lalu… gmabar ini menyesatkan…. bukan dipadang…. hati2 dengan fanatik buta

    Suka

  10. Analisa yg kacau dan menyesatkan. Hati2 bila ternyata semua hanya sangkaan belaka..anda sedang ikut menyebar fitnah. Kebenaran Mutlak yg Maha Adil akan kita semua dapatkan di Yaumil akhir kelak.

    Suka

  11. artikel yang bagus, mohon izin untuk share di fb supaya temen2 lain bisa baca.

    ada yang menarik atas kejadian ini yaitu mengapa padang? bukankah padang termasuk salah satu daerah yang religius (kental keIslamannya) selain aceh. boleh jadi ini cobaan sekaligus teguran.

    Suka

  12. Manusia memang tidak cukup diberi peringatan berupa Lisan (dakwah), Tulisan (Al Qur’an) tapi juga Perlakuan (Azab), agar tetap berada dalam jalan_Nya, Semoga…

    Suka

  13. kita tidak tahu apa yg akan terjadi esok, namun kita bisa tafakuri apa yg telah terjadi, mudah2an semua ini bs menambah iman kita:-)

    Suka

  14. Al Qur’an memang punya misteri dan jawaban tentang kejadian-kejadian di masa datang. Meski kita pun baru mengetahuinya setelah kejadian itu terjadi.

    Hikmah yang bisa diambil adalah bagaimana kita bisa berakhlaq baik dan bersikap baik selama di dunia ini.

    Thanks for sharing 😀

    Suka

Tulis Komentar