Ini Dia, Biang kerok Kiamat 2012


image

Kiamat 2012 menjadi kontroversi nasional. Mulai dari filmnya, prediksi keilmuannya, isunya, sampai tafsir spiritualnya. Siapa biang kerok di belakang film Kiamat 2012.

Namanya Roland Emmerich. Dia keturunan Jerman. Dikenal sebagai sutradara, penulis dan produser dengan bakat efek-efek khusus berbasis action.

2012, sebuah film fiksi ilmiah yang terinspirasi dari ramalam Maya adalah karya Emmerich. Dalam waktu beberapa hari, film ini menjadi box office dan meraup triliunan rupiah.

Selain heboh, 2012 juga menebar kecemasan dan perdebatan di seluruh dunia. Terutama soal ramalan bahwa Hari Kiamat jatuh pada tanggal 21, bulan 12, tahun 2012.

Film 2012 bukan film pertama Emmerich yang bercerita tentang kiamat. Sebelumnya, Emmerich membuat dua film tentang kehancuran dunia, yakni Independence Day (1996) dan The Day after Tomorrow (2004). Film 2012 makin membuat Emmerich dikenal sebagai sutradra spesialis film kiamat.

Emmerich lahir dan dididik di Jerman Barat. Dia belajar menjadi sutradara di Munich Film and Television School pada 1977. Film pertamanya berjudul The Noah’s Ark Principle yang dibuat saat dia masih sekolah.

Film ini diputar di Festival Film Berlin 1984 dan menjadi favorit. Setelah itu, Emmerich mendirikan perusahaan produksi film Centropolis dan menyutradarai film fantasi supranatural Making Contact (1986) dan Ghost Chase (1987), dan film action Moon 44 (1990).

Dia memulai debut solonya di Hollywood dengan menyutradarai Jean-Claude Van Damme dalam film cyborg action Universal Soldier (1992). Kemudian, dia bersama aktor Dean Devlin membuat film Stargate (1994).

Film ini bercerita tentang pengembaraan ruang pencampuran Egyptiana kuno dan sihir berteknologi tinggi. Stargate menjadi hit yang tak terduga.

Emmerich kemudian kembali mengejutkan dengan film berikutnya, Independence Day (1996). Dalam film itu, Emmerich berfantasi tentang Gedung Putih yang porakp-poranda dan munculnya pesawat alien berbentuk piring terbang UFO yang menghancurkan lambang kenegaraan Amerika.

Dalam film yang dibintang Will Smith itu, ibu kota porak-poranda karena serangan alien. Emmerich juga membuat tiga UFO untuk menyerang kota-kota besar dunia; New York, Washington DC, Los Angeles, London, Paris, Moscow dan New Delhi.

Dua tahun kemudian, Emmerich membuat kejutan dengan membuat film Godzilla (1998) dalam versi yang lebih kreatif. Melalui Godzila, Emmerich menghancurkan kota New York dengan menciptakan monster fiksi yang menjadi legenda film Jepang dan telah menjadi salah satu karakter film paling terkenal sepanjang masa.

Sukses dengan Godzila, Emmerich dan Devlin mengalihkan film berikutnya ke teknologi yang lebih rendah dengan membuat film yang bercerita soal revolusi Amerika, The Patriot (2000).

Empat tahun kemudian, Emmerich meratakan seluruh Amerika Serikat melalui film The Day After Tomorrow. Ia kembali menciptakan ketakutan kiamat melalui cerita akibat dari pemanasan global. Film ini sempat menduduki urutan ke-45 di dunia dalam total penghasilannya, yaitu 542,771,772 dolar Amerika.

Nah, di penghujung akhir 2009 ini, Emmerich kembali menyuguhkan cerita kehancuran dunia dengan film 2012. Film ini menceritakan tentang akhir zaman berdasarkan prediksi kalender suku Maya. Dan, dunia heboh karenanya.

Roland Emmerich memiliki rumah mewah di Los Angeles, Manhattan, London, dan Stuttgart.

Aktivitas hariannya: menghias rumah, melukis seseorang dengan gambar aneh seperti memorabilia, mural dan memandangi potret tokoh diktator, komunis, atau Perang Dunia ke-II.

Emmerich juga punya koleksi-koleksi lukisan bergambar aneh. Seperti, lukisan Yesus Kristus yang mengenakan kaus Katharine Hamnett saat penyaliban dan lukisan Putri Diana dalam pose cabul dan sedang melakukan aktivitas seksual.

Dia juga memiliki patung lilin Pope John Paul II sedang tertawa ketika membaca berita kematian dirinya sendiri dan juga memajang gambar Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam pose homo-erotic.

Emmerich adalah seorang homo. Pandangan hidupnya liberal aktif. Dalam beberapa wawancaranya, Emmerich menyatakan bahwa dia tidak mempunyai keyakinan apapun dalam berkarya. Apa yang dia buat, adalah refleksi dari "kegemaran untuk seni dengan tepi politik".

Emmerich menyatakan, dia menyaksikan sendiri bagaimana rasisme terjadi secara terang-terangan ketika produser dan eksekutif studio menentang dia melakukan casting terhadap Will Smith, untuk jadi peran utama dalam film Independence Day garapannya.

Ia juga pernah ditolak menggambarkan sebuah pasangan antar-ras dalam film The Day After Tomorrow.

Emmerich mengaku, dirinya telah mengalami homofobia. Tapi ia selalu vokal dalam posisi perilaku homonya itu. Dia mengatakan bahwa kadang-kadang dia "(Tidak suka bekerja) dalam bisnis film."

Inilah yang kemudian menggambarkan bahwa pekerjaanya "sangat dingin, bisnis yang brutal." Tetapi, ia selalu memotivasi diri untuk tetap menjadi sutradara dengan cara merasa dirinya benar-benar "seperti sedang membuat film."

Tahun 2006, Emmerich menjanjikan 150.000 dolar AS untuk sebuah kampanye yang didedikasikan pada film pelestarian gay dan lesbian.

Emmerich juga membuat sumbangan atas nama Outfest, membuat hadiah terbesar dalam sejarah festival. Pada tahun 2007, atas nama komunitas LGBT (sebuah perkumpulan homoseksual), ia mengadakan pengumpulan dana di Los Angeles untuk calon presiden Partai Demokrat Hillary Clinton.

Emmerich seorang Yahudi. Dia pendukung aksi kampanye agar para pemeran pengganti juga menerima pengakuan di Academy Awards. Ia juga telah bekerja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas isu pemanasan global lewat film The Day After Tommorow.

Meski dia seorang perokok berat yang telah dikenal selalu merokok sebanyak empat bungkus rokok sehari, ternyata Emmerich sering memasukkan karakter dirinya yang ingin berhenti merokok pada film-filmnya. Ia juga selalu mengingatkan terhadap bahaya penggunaan tembakau.

Bersama dengan beberapa selebriti lainnya, dia adalah produser The 1 Second Film, sebuah proyek nirlaba yang bertujuan untuk mengumpulkan uang untuk hak-hak perempuan di negara berkembang.

Sumber: http://inilah.com

26 pemikiran pada “Ini Dia, Biang kerok Kiamat 2012

  1. Gak perlu kuatir akan kiamat. Toh semua orang akhirnya pasti akan mati juga. Ngomong2 soal agama…apakah ada agama yang bisa menyelamatkan manusia dari kebinasaan? Semua agama di ciptakan oleh manusia. Dan gak ada 1 orang pun di dunia ini yang bisa melakukan semua aturan agamanya sampai 100% sempurna. Semua manusia udah berdosa dan gak berhak atas surga.
    Manusia adalah mahluk yang menyedihkan. Menghancurkan bumi tapi lalu menghujat Tuhan atas bencana yang tidak diberikanNya.

    Suka

  2. setidaknya penontonnya masih cinta bahasa Indonesia. Buktinya kalo ditanya nonton apa, serempak jawab “dua ribu dua belas”, bukan “two thausands and twelve”

    🙂

    Suka

  3. “hiburan doank itu mah”–> bagi yg pny iman & knowledge mid-up
    “OMG, betulkah kiamat 2012?” –> bagi yg perlu meningkatkan iman & knowledge

    Suka

  4. siapa bilang 2012 bagus.. :p
    ratingnya aja cuma 6.4, (lihat di http://www.imdb.com/title/tt1190080/ ).
    kalo aku bilang sih film-nya biasa aja, cuma keliatan bagus karena visual efek yang bagus,,
    dari segi ilmiah,,? sampah –no offense–
    kalo misalnya lempeng himalaya sampai bergerak, seharusnya India terpisah,
    kalau misalnya bener2 yellowstone(super vulcan) meletus, abu-vulkanis nya nggak akan hilang hanya dalam waktu 1-2 tahun, sedangkan di ending film itu baru satu tahun tapi langit sudah bersih, juga, pergeseran magnet bumi tidak mungkin terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam, nggak realistis,
    dan masih banyak keanehan2 di film ini yang nggak rasional…
    –makanya ratingnya rendah–
    @iip albanjary : nggak tau ada yang cerdas ato nggak,,seenggaknya masih ada penonton yang mikir..

    Suka

  5. udah dong jangan salahin orang lain….
    balik deh ke diri kita masing”…
    yg penting kita ga percaya,,
    kita cuma percaya pada Yang di Atas…
    cuma Dia yg tau segalanya……………..

    Suka

  6. JUDULNYA KEREN YA, sibiang kerok… aku CUMA MAU NANYA AJA…. SAMPEAN homo JG YA…..?? soalnya semakin kebawah kok tulisan sampean seperti mendukung dia,,,,,, heee jd curiga…?? tetot tetot

    Suka

  7. Ass.wr.

    Ketiadaan memang sudah pasti akan datang. sebagaimana proses manusia. yang tadinya tidak ada, ada di dunia dan meninggal. itu sebagai jawaban kalo kejadian kiamat itu memang benar adanya. Umat Islam tak perlu lagi untuk resah, apalagi gelisah. Kalo menilik dari film itu, sebenarnya manusia diuntungkan untuk meresapi isi film itu. artinya manusia jangan terlena dengan terbius oleh kemolekan dunia sehingga berfaham hedonisme. hanya yang perlu ditentang adalah bahwa waktu kiamat tak ada yang tahu. itu rahasia Allah… lebih baik baik disikapi secara ahimsa…. tak perlu konfront…. nikmati aja bahwa manusia dan dunia itu akan tiada… persiapkan diri masing-masing menghadapi ketiadaan itu. semoga kita bisa mencermati pesan kitab suci Al-Qur’an…

    Suka

  8. penonton cerdas ga bakal terpengaruh, apalagi kalo akidahnya kuat. penonton cerdas bisa mengambil pelajaran, inspirasi dan ide yang lebih baik unutk kemajuan umat.

    masalahnya, adakah penonton cerdas di indonesia?

    Suka

  9. Betul sekali,Mas. Semakin banyak yang menonton tuh film, semakin banyak juga yang ga suka sama Amerika. Film provokatif yang hanya mengatasnamakan semua agama, tap nyatanya berpihak pada 1 agama….

    Suka

Tulis Komentar