Pertama, yang bermanfaat di dunia dan di akhirat, seperti ilmu dan akhlak. Ini adalah nikmat yang hakiki. Kedua, yang mudharat di dunia dan diakhirat. Ini disebut bencana yang hakiki. Ketiga, yang bermanfaat ketika itu dan mudharat di masa yang akan datang, seperti bersenang-senang dan memperturutkan hawa nafsu. Ini merupakan bencana bagi orang-orang berilmu tetapi nikmat bagi orang-orang bodoh. Dan Keempat, yang mudharat ketika itu tapi bermanfaat di kemudian hari, seperti obat yang sangat pahit tapi membantu kesembuhan. Ini merupakan nikmat bagi orang-orang yang berfikir, tapi bencana bagi orang-orang bodoh. (Ibnu Qudamah dalam Minhhajul Qashidin)
manusia sudah selayaknya bersyukur. Karena semua anggota badan kita adalah bagian dari nikmatnya yang tak ternilai harganya
SukaSuka
mas kalau manurut saya diperpanjang lagi untuk penjelasan. saya juga gak terlalu paham untuk bagian ke-4 “bencana bai orang-orang bodoh”
SukaSuka
iya yah, tapi kadang kita kurang bersyukur atas segala nikmat yang telah kita terima 🙂
SukaSuka
bagus untuk renungan… 🙂
SukaSuka
wah, bermanfaat neeh..
SukaSuka